SAMOSIR-Dalam rangka mendukung program pemerintah pusat dalam mengwujudkan 14 persen angka stunting di tahun 2024 secara global di indoneseia, Bupati Samosir meminta Kepala Desa untuk memberikan perhatian terhadap kasus Stunting di wilayah masing-masing
Perintah tersebut disampaikan oleh Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, ST saat Ngantor di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta bersama dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang juga dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Samosir Jonner Simbolon, Senin 13 Febuari 2023
Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom juga meminta Kepala desa di Kabupaten Samosir untuk memberikan perhatian yang maksimal terhadap kasus stunting yang ada di wilayahnya msing-masing, sehingga tahun 2024 tidak ada lagi kasus stunting di Samosir.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tidak malu-malu untuk melaporkan, jika ada anak-anak yang mirif dengan ciri-cirinya stunting, silahkan disampaikan dan dilaporkan sehingga bisa segera mendapatkan penanganan “Stunting Bukan Aib
"Stunting bukan lah aib, tidak usah ditutup-tutupi, silahkan laporkan sehingga mendapat penanganan yang serius dan Tahun depan harus bisa kita turunkan dan Kepada keluarga baru diminta untuk selalu memperhatikan asupan gizi anak selama dalam kandungan, ”kata Vandiko Timotius Gultom
Vandiko Timotius Gultom juga menyampaikan, bahwa stunting masih bisa dipulihkan sampai anak berumur 2 tahun dan sebagai bukti keseriusan dalam pemberantasan stunting, Bupati Samosir memberikan bantuan 3, 5 juta rupiah per bulan selama 10 bulan untuk penambahan gizi anak di Desa Paraduan.
Dalam menjamin kesehatan masyarakat, Bupati Samosir juga terus melakukan percepatan BPJS gratis bagi masyarakat, “Saat ini, 97, 7 persen masyarakat Kabupaten Samosir sudah memiliki BPJS, mencapai target UHC diatas target nasional dan mendapat penghargaan dari pemerintah pusat, ”ujarnya ( Karmel )